Sabtu, 05 Juli 2008

BUDAK

1. Yang saya maksud budak bukanlah tenaga-tenaga kerja itu. Bukanlah ribuan demi ribuan rakyat kecil yang pergi merantau menjual tenaga kasarnya, diusir oleh kemelaratannya sebagai warga dari suatu negara yang kaya raya.

2. Yang saya maksud budak bukanlah orang-orang dusun yang berwajah sangat pemaaf dan bersorot mata tanpa kandungan pengetahuan yang mencukupi mengenai nasib dan hak mereka yang sebenarnya.

3. Yang saya maksud budak bukanlah mereka yang dimobilisasi oleh para calo, yang hidupnya diperhinakan oleh suatu jenis pengelolaan negara yang angkuh, tidak tahu diri dan terlalu tega hati terhadap rakyatnya sendiri, yakni subyek utama yang berkuasa dan memungkinkan para pentega hati itu menjadi pemimpin.

4. Yang saya maksud budak bukanlah anak-anak yang dianaktirikan oleh para pemimpin yang feodal namun bergaya demokratis, oleh para pemuka negeri yang penuh gaya sopan santun namun mengidap kekejaman kemanusiaan dibaliknya, oleh para pemanggul amanat kepemimpinan yang sebagian tidak mengerti sedang terlibat dalam sistem dan mekanisme ketidakadilan, namun sebagian lain sangat menyadari kekejaman itu dan terus saja dengan tenang melakukannya.

5. Yang saya maksud budak adalah orang-orang yang semestinya memberikan empati kepada mereka namun tidak memberikannya karena diperbudak oleh rasa dan penghayatan kemanusiaan yang terpendam di bawah kepentingan-kepentingan kecil sekunder dan bersifat individualdan subyektif.

6. Yang saya maksud budak adalah orang-orang yang menomorsatukan posisi aman dan enaknya sebagai pejabat, yang melihat posisi jabatannya tidak sebagai kewajiban kenegaraan, kewajiban kemanusiaan serta kewajiban moral pribadi karena mereka dibayar mahal untuk itu, melainkan melihatnya sebagai peluang bagi kepentingan dan keuntungan pribadi.

7. Yang saya maksud budak adalah orang-orang yang gagah dan necis penampilannya, namun pemalas dan pengecut dalam pembelaan atas saudara sebangsanya sendiri.

(Dirangkum dari berbagai buku Emha Ainun Nadjib)(PmBNetDok)
fwd from www.kenduricinta.com

0 komentar:

Posting Komentar