BLOG INI SUDAH BERPINDAH KE
www.arista-budiyono.co.cc
terimakasih
Rabu, 04 Februari 2009
Selasa, 26 Agustus 2008
Road Show Pesta Blogger 2008 Eksistensi Place Blogger
25 oktober mungkin akan menjadi hari yang bersejarah (lagi) buat para blogger di indonesia. hari itu adalah kali kedua gelaran akbar pesta para blogger. setelah tahun kemarin diadakan pesta yang serupa. tahun lalu terdapat 279 blogger yang hadir dalam pertemuan akbar pertama ini di blitzt Megaplex. bahkan pada tanggal 27 Oktober Menkominfo Muhammad Nuh menyatakan resmi diperingati sebagai Hari Blogger Nasional (Hablona). sebuah kebanggan tentunya buat para blogger karena mempunyai hari nsional. sebangga saya sebagai seorang seorang suporter yang mempunyai 12 juli sebagai hari nasional.
pb2008 demikian tag resmi pesta blogger 2008, mempunyai tema BLOGGING FOR SOCIETY. dimulai dengan diadakannya sebuah road show dari bali menuju jakarta, diharapkan pb2008 bisa melebihi sukses dari pada pesta sebelumnya. road show yang digelar di Bali, lalu bergerak ke Malang, Yogyakarta, Bandung, dan berakhir di Jakarta.
mengukuhkan adanya sebuah eksistensi dari komunitas blogger daerah atau boleh disebut place blogger. peran blogger daerah mungkin diharapkan bisa menjadi perwujudan tema pb2008 ini. masyarakat daerah lebih mumpuni untuk tahu apa dan bagaimana kondisinya. cah andong misalnya akan mengadakan kegiatan 1000 buku nya . kegiatan yang kalau tidak salah adalah bekerja sama dengan para komunitas blogger yang tergabung dalam BHI kumpulan blogger yang kongkow - kongkow di pinggiran Bunderan Hotel Indonesia setiap jum’at malam. dan di situ ada para blogger dari bangsari yang juga sempat membuat sebuah program bantuan kambing untuk membantu para warga bangsari yang ingin sekolah.
semoga gelaran road show pb2006 bisa membuat pesta puncak pb2008 lebih berwarna. dan tema blogging for society bukan hanya sekedar tagline belaka tapi terealisasi dalam artinya. bagaimana rekan rekan Blown. siap berjumpa di pb2008 sekaligus kita jadikan sebagai Kopdar pertama kita… di tunggu
Rabu, 30 Juli 2008
Orangtua Dan Agama Merestui Cinta Mereka, Tidak Demikian Dengan Sepakbola
Sebagai penggemar bola tanah air saat ini apa yang membekas akhir akhir ini di benak anda – anda semua. Soal heroiknya arema yang bisa meng”hitam” kan kajuruhan atau soal sangsi buat viking yang menyusul arema untuk tidak boleh memasuki seluruh stadion di indonesia dalam kurun waktu 1 tahun kedepan.atu bahkan larangan ijin bertanding persija di GBK ketika melawan persita. Apapun itu tapi terimakasih anda telah dan masih tetap concern terhadap sepakbola dalam negeri kita yang kalau dipikir sudah parahnya minta apun untuk terus selalu diikuti.
Menyebut sepakbola nasional banyak sekali orang mengerutkan dahi atau bahkan tersenyum nyinyir meledek, bagi mereka tadi sepakbola indonesia sudah bukan sesuatu yang menarik untuk diperbincangkan apalagi dikupas lebih dalm dalam bentuk apapun. Berbeda tatkala ngobrol dengan UCUP pria yang bernama asli muhammad yusuf andibachtiar siswodahono ini justru sangat peduli atau bahasa kerennya concern dengan sepakbola kita, lewat 2 buah film nya yang kesemuanya bertema sepakbola indonesia, lelaki yang beristrikan swastika ini bahkan kembali akan membuat sebuah film berjudul romeo juliet (romjul) yang berkisah tentang asmara antara Rangga (pendukung setia the jak) dan desi (ladi vikers alias bobotoh persib) terbayang kah di benak pembaca semua bagaimana dahsyatnya film itu nanti
Bertemu dua kali dengan ucup ketika topik minggu ini sctv yang membahas kerusuhan arema di kediri di gedung indopos palmerah dan saat pemutaran perdana The Conductors di blitz megaplex membuat saya meletakkan ucup dibarisan orang orang yang saya angap spesial, selain ucup ada pak bambang haryanto, salah satu pentolan pasoepati juga yang kebetulan adalah salah satu kontributor majalah freekick yang di “bossi” oleh ucup sendiri. dan sebuah kebanggan bisa menuliskan tentang dia di blog saya ini.
Kembali ke film romeo dan juliet, sebuah ide yang menurut saya bener bener brilian, dari sebuah judul karya terkenal William Shakespeare ucup berusaha membuat sesuatu yang berbeda, dilihat dari kacamatanya seorang suporter. Kebencian keluarga Montague dengan keluarga Capulet di ibaratkan ucup seperti berseterunya Jakarta dengan Bandung. Bandung dan Jakarta dalam dunia sepakbola kita semua sudah tahu bagaimana itu. dan apakah ini adalah bentuk atau upaya filmmaker untuk menciptakan sebuah rekonsiliasi perdamaian antar kedua kota tadi. Dengan mengusung tagline an eye for an eye will make the world goes blind," dari gandhi. Entah bagaimanapun nanti jalan ceritanya tapi aku yakin dari judul dan sekelumit cerita yang sempat ia tulis di blog pribadinya, film ke 3 ini aku yakin dan semoga, bisa sedikit mengalahkan 2 film terdahulunya yaitu the jak (The Jak adalah bagian akhir dari trilogi This Is A Good Day To Win. Bagian pertama yang berjudul Jakarta Is Mine memang sempat gagal lolos seleksi Jakarta International Film Festival tahun 2003, namun berturut-turut festival di Eropa dan Amerika Latin rajin mengundang keikut sertaan film berdurasi 14 menit tersebut. Bagian kedua yang diberi titel Hardline bisa jadi adalah bagian yang sampai hari ini memiliki pencapaian paling fenomenal. Tak kurang Festival Film Rotterdam menyebut film ini sebagai “The most beautiful supporters’ song ever recorded in video,” terpilih sebagai film resmi Piala Dunia 2006, mewakili Asia sebagai film sepakbola terpilih di Sao Paolo, diundang ke banyak festival di dunia sampai dijadikan kajian tata ruang kota di sebuah universitas di Helsinki) dan The Conductors (Masih berkaitan dengan sepak bola, dunia yang sangat dicintainya, Ucup kali ini menghadirkan kepemimpinan yang ditunjukkan oleh tiga orang conductors atau pemimpin lagu dari tiga kalangan yang berbeda, Orchestra diwakili Addie MS (Twilite Orchestra), Paduan Suara Mahasiswa AG Sudibyo (Paduan Suara Mahasiswa UI) dan pendukung sepakbola Yuli “Soemphil (Aremania)dan pernah di putar di Pusan International Film Festival di Busan, Korea Selatan, dan di Jakarta Internasional Film Festival (JiFFest) 2007)
Ilmu Padi.
Sebuah sikap yang lebih diambil lelaki berzodiak capricorn ini, bukan jumawa untuk terus menepuk dada tapi rendah hati yang selalu ia ambil, sebuah kutipan di blog nya “Saya menyebut saya sebagai pemain dari Liga Ceko, karena saya dan banyak teman saya bukanlah pemain utama di industri film Indonesia. Kami datang dari dunia antah berantah, berproduksi dan kemudian memenangkan banyak gelar di berbagai ajang di dunia. Kami bukan Liga Inggris yang gemerlap dengan segala pesonanya namun lolos ke kejuaraan Eropapun tidak. Jadi jangan heran, seperti Sparta Praha, Slovan Liberec dll yang kadang kala harus lewat kualifikasi dulu sebelum berangkat ke Champions League, saya (dan bisa jadi kawan-kawan sejenis) harus bersedia untuk tidak berada di peringkat awal prioritas. Sikap serupa yang dimiliki pak Bambang Haryanto yang lebih memilih di anggap WW (Wong Wonogiri) sebuah kota kecil di selatan surakarta. Padahal prestasinya sangat luarbiasa. Sebuah keteladanan yang mungkin bisa kita ambil dari orang “besar” seperti mereka.
Dan sebuah cita – cita di dunia sepak bola nya adalah menjadi ketua umum PSSI “cukup 2 musim “katanya . Dan membawa indonesia ke semifinal piala asia akan jadi targetnya kalau cita citanya itu terlaksana, selain itu dia juga ingin membuat liga yang kompetitif dan terstruktur secara profesional. Amieen.
Sukses buat romeo juliet nya cup.
Kamis, 24 Juli 2008
Doain Aye Ya
Rabu kemarin 23 Juli 2008 ada panggilan kerja di Vaksin.com tanah abang III sebagai vaksinis. sebenarnya sih gak yakin bisa masuk tapi kata my schatsy udah optimis aja. ya udah . Aku Optimis Deh... To all Doain Aye ya....
Kamis, 17 Juli 2008
Kesaksian Sederhana Orang Biasa
Kesaksianku tentang dunia hanya bisa sederhana
Karena jenis dan standar kebahagiaanku memang sangat biasa-biasa saja
Kaki hidupku tidak meloncat menggapai langit
Tak ada yang kukejar hingga lari terbirit-birit
Tanganku tidak mengacungkan tinju ke angkasa
Sebab tak ada satu unsur apapun dalam kehidupan ini
yang membuatku kagum dan terpana
Kekuatanku tak akan menyentuh siapa-siapa
Karena aku tidak tertarik pada kemenangan atas manusia
Kubelanjakan tenagaku hanya sedikit saja
Sebab atas segala yang lemah hatiku tak berdaya
Kalaupun pikiranku mengembara sampai ke ruang hampa
Hatiku sudah lama selesai dan tak meminta apa-apa
Musik
Tak ada sekilaspun padaku mimpi menaklukkan dunia
Sebab dunia sangat murah harganya dan hanya beberapa
tetes keringat dari badanku yang kurelakan untuknya
Tak ada sedikitpun minatku terhadap kehebatan diri
karena jenis kelemahanku adalah kebiasaan
untuk mentertawakan diriku sendiri
Jika ada orang beramai-ramai tersesat menjunjungku
Volume kepalaku tidak membesar dan hatiku tetap bisa mengantuk
Jika mereka menemukan kebenaran sehingga menghinaku
Helai-helai buluku tidak berdiri bahkan kantukku bertambah lelap
Kebesaran dan kegagahan amat sangat aku remehkan
Dan tak akan pernah kukenakan sebagai pakaian
Apabila dunia menyangka aku mencintainya dan ingin mengawininya
Tentu karena ia tak tahu aku sudah mentalaknya sebelum pernah mencintainya
Barang siapa kegagahannya mendatangiku dan menggertak
Kusihir ia jadi katak
(Emha Ainun Nadjib&KK/Jogjakarta/2003/PmBNetDok)
BH Mutiara dari Wonogiri
Jangan pernah berhenti melambungkan impian mu
Ya kesan itu selalu tertangkap jika saya berdialog lewat media apapun dengan beliau. Mungkin sebagian blogger sudah tahu atau bahkan lebih mengenal nya di bandingkan saya. Akan tetapi ijinkan saya untuk menuliskan sedikit yang saya ketahui tentang beliau.
Keinginan Untuk Memindahkan Himalaya lewat surat pembaca
Bambang Haryanto atau lebih mempopulerkan namanya sendiri dengan akronim BH ataupun BeHa. 24 Agustus 1953 disalah satu rumah sakit swasta di solo dilahirkan. Akan tetapi BH(demikian saya menyebutnya) lebih bangga kalau di sebut WNA (Wonogiri Asli) dari pada menyebutnya wong solo. Ya di sebuah pelosok kota kecil yang terkenal dengan waduk Gajah Mungkurnya itu sosok itu terus berkreasi menuai prestasi, tercatat berbagai macam prestasi berhasil beliau raih, antara lain memenangkan kontes The Power of Dreams Contest 2002 yang diadakan Honda. Beliau menulis esai berjudul, “The Power Of Dreams : Revolusi Mengubah Budaya Suporter Sepakbola Yang Destruktif Menjadi Penghibur Kolosal Yang Atraktif.” Dalam kontes mengenai kedigdayaan impian itu BH menjual impian merevolusi perilaku suporter sepakbola kita yang destruktif dengan mengubahnya menjadi konser suporter yang menyajikan koor dan koreografi, sehingga menjadi atraksi menarik tersendiri dari totalitas pemanggungan teater sepakbola.
Dan dari kemenangan itu di buatkan sebuah film dokurama yang ditayangkan di TransTV, 29 Juli 2002. Selain itu, BH juga memenangkan Juara Harapan I Kategori Kelompok Umum dalam lomba karya tulis Teknologi Telekomunikasi dan Informasi (LKT3I) III/1999 yang juga didukung oleh Harian Kompas, Republika, Gatra dan LIPI. Dan Pemenang Mandom Resolution Award 2004. Mandom Resolution Award (MRA) merupakan bentuk corporate social responsibility dari PT Mandom Indonesia Tbk dalam menunjukkan kepeduliannya terhadap perkembangan dan kemajuan masyarakat
Kampanye Menulis Lewat Blog
Epito Ergo sum (kami menulis surat pembaca maka kami ada) sebuah plesetan dari cogito ergo sum, saya berpikir karena saya ada, dari filsuf dan matematikawan Perancis, Rene Descartes, 1596–1650 selalu di jadikan motto beliau. Dan media blog menurut beliau adalah media yang sangat mumpuni untuk menciptakan dan menuang kan gagasan kita. Maka wajar bila BH memiliki belasan blog dengan topik yang berbeda disetiap blognya.
Bagi pemegang 2 rekor MURI ini (pencetus ephistolik indonesia komunitas jaringan para penulis surat pembaca, dan pencetus hari suporter 12 juli) media internet adalah media yang memungkinkan bertemunya seseorang dari belahan dunia manapun dengan kita. BH sudah memulia ritus nge blog nya selain ritus jalan kaki nya sejak 22 Juli 2003 untuk ngeblog dan 1989 untuk jalan kaki. Jauh sebelum kita berpikir bahwa blog adalah media komunikasi yang mumpuni. Berbagai macam blog beliau sangat bisa menjadi rujukan untuk kita yang hobi menulis. Dalam setiap email beliaupun selalu memberi pesan agar tidak pernah berhenti menulis. Dimanapun dan kapan pun. Dan hal itu yang mendorong saya untuk sedikit berbagi dengan rekan rekan Ayo ngeBlog!.
Terlahir Untuk Sukses
Bersama sang adik yang juga bukan orang “sembarangan” BH selalu punya ide menarik untuk mempromosikan karya karya nya. Mayor Haristanto (http://entah1982.blogspot.com/2008/03/profil-minggu-ini-mayor-haristanto.html) demikian nama adik beliau. Dan sering kami sebut dengan panggilan Mayor.
Nama mayor sudah bukan nama asing lagi bagi publik solo dan sekitar nya. (lagi–lagi) Pemegang 4 Rekor MURI ini (Memrakarsai kelahiran komunitas-komunitas suporter, penghargaan itu diperolehnya karena menggagas karangan bunga terbanyak pengucapnya, tim kampanye artis yang dipilih lewat SMS terbanyak, dan menumbangkan rekor karangan bunga terbanyak pengucap sebelumnya). juga mempunyai banyak karya yang ditujukan untuk kembali meretas indahnya sebuah kerukunan di bawah bendera republik aeng – aeng nya (http://aengaeng1.blogspot.com/) Lewat wadah yang didirikannya itu dia terus berkreasi, mewujudkan hal-hal yang mungkin terdengar mustahil. Stadion, lapangan, sawah, jalan, bahkan pasar menjadi tempatnya berkarya.
Aeng Aeng sendiri bermakna nganeh-nganehi, unik yang positif. dengan sinikal Mayor menyebutnya OTB, organisasi tanpa bentuk. Republik Aeng Aeng memang tak memiliki struktur dan tak punya anggaran dasar. Bukan yayasan atau pun paguyuban. Selain mayor BH juga beradikkan Broto Happy salah satu wartawan senior di tabliod olah raga BOLA. Akan tetapi itu semua tidak membuat BH besar kepala dan memanfaatkan untuk menjadi “Orang Besar” alumni UI Jurusan Ilmu Perpustakaan Fakultas Sastra ini tetap memilih kota kecil di Jawa Tengah ini untuk terus berkarya lewat tulisan. Dan terus melucu ( karena BH sempat tercatat sebagai orang yang sangat aktif menulis tentang dunia perkomedian indonesia, beliau juga sempat mencicipi Audisi Pelawak yang dilakukan salah satu televisi swasta)
Ketika Karya Besar Itu Muncul Dari Kota Kecil.
Anda ingat kalau Borobudur tidak masuk dalam 7 keajaiban dunia yang baru, yang diumumkan pada 07-07-07 tahun lalu. Apakah anda juga tahu kalau The New7Wonders Foundation (http://www.natural7wonders.com/) lembaga yang mengadakan jajak pendapat tahun kemarin kembali mengadakan jajak pendapat tentang Tujuh Keajaiban Alam Baru Dunia dan sepertinya pemerinah kita tidak pernah peduli dengan hal ini. Deadline penutupan polling itu tinggal sebentar 08-08-08. Sudah kah anda ikut menominasikan nya? Kedua Manusia Aneh tadi membuat kan sebuah situs sebagai “teriakan” mereka diantara gemuruh modernitas yang terus menggerus peradaban bangsa ini. Teriakan dalam sepi yang coba saya sebarkan sedikit yang saya tahu ini kepada rekan – rekan ayo ngeblog. Buat rekan yang masih peduli dengan polling tadi bisa di kunjungi situs ini http://7indonesia.blogspot.com/.
Sebuah info yang baru saya dapatkan tadi siang. Sebuah pesta akbar Solo Cyberholic Day ! http://solocybercity.blogspot.com/ Pesta kaum netter Solo untuk memulai revolusi dunia maya, menjadikan Solo sebagai Cyber City, akan berlangsung tanggal 30 Juli 2008. Bertempat di Cyty Walk, mulai jam 15.00. Bekerjasama antara Pemkot Solo, Apkomindo, Speedy dan Republik Aeng Aeng, di arena tersebut disediakan sarana hotspot untuk akses Internet secara gratis. Bahkan berhadiah 2 laptop. Pada momen tersebut akan dicanangkan 30 Juli sebagai Solo Cyberholic Day. Inilah awal revolusi baru di Solo. Sebuah ide yang bukan hanya gila tapi juga cerdas. Dan kemungkinan ini akan menambah pundi pundi rekor MURI nya Mayor.
Menikmati karya beliau membuat kita semakin semangat dan akan memakan waktu yang lama untuk membacanya dengan tuntas (tapi tidak akan bosan) di jamin.
Dan berikut adalah kumpulan blog beliau
1. Blog Direktori beliau (http://bukabeha.blogspot.com/)
2. Blog tentang kumpulan surat membaca BH (http://beha.blogspot.com/)
3. Blognya tentang kampanye anti rokok (http://bubar.blogspot.com/)
4. Blog tentang Epistoholik (surat pembaca) (http://episto.blogspot.com/)
5. Blog tentang warga epistoholik Indonesia (http://warei.blogspot.com/)
6. Lagi lagi blog tentang tulisan epistoholik (http://esaiei.blogspot.com/)
7. Blog tentang dunia komedi(http://komedian.blogspot.com/)
8. Perpustakaan mini BH (http://kutubukuku.blogspot.com/)
9. Kamus istilah dalam epistoholik (http://lingepi.blogspot.com/)
10. Serba serbi surat pembaca (http://serbaserbi.blogspot.com/)
11. Wanita terindah BH (http://song4anez.blogspot.com/)
12. Suporter Indonesia (http://suporter.blogspot.com/)
13. Tentang seluk beluk pencari kerja (http://aanp.blogspot.com/)
14. Trak keluarga martowiono (http://trah.blogspot.com/)
15. Lagu lagu carpenter dalam hidup BH (http://undagi.blogspot.com/)
16. Ritus jalan pagi BH (http://wonogirinews24.blogspot.com/)
BLOG yang sudah tidak aktif
17.Kampanye amien Rais (http://amienrais.blogspot.com/)
18.Dedikasi untuk korban bencana (http://empati.blogspot.com/)
19.Kumpulan puisi anak-anak solo di media lokal (http://poetrysolo.blogspot.com/)
Selain 19 blog diatas BH juga masih punya blog yang lain yang mungkin saya lupa menyebutnya, atau memang tidak tahu kalau blog itu karya BH karena baru saja saya menemukan sebuah profil blogger (http://www.blogger.com/profile/03226412105125523563) yang isinya ada berbagai macam blog dan saya yakin itu adalah “buah tangan” BH.
Demikian sekelumit tentang sosok BH, pasti banyak kekurangan dari tulisan ini tentang BH tapi setidaknya ini adalah kunci untuk masuk mengenal BH lewat karya karya nya. Dan semoga bisa mengispirasi untuk kita untuk tetap terus menulis dan berarya terutama untuk ngeblog.
Salam,
Arista Budiyono
Pengelola www.pasoepati.co.cc
Selasa, 15 Juli 2008
MENANGIS
MENANGIS
Sehabis sesiangan bekerja di sawah-sawah serta disegala macam yang diperlukan oleh desa rintisan yang mereka dirikan jauh di pedalaman, Abah Latif mengajak para santri untuk sesering mungkin bersholat malam.
Senantiasa lama waktu yang diperlukan, karena setiap kali memasuki kalimat " iyyaka na'budu " Abah Latif biasanya lantas terhenti ucapannya, menangis tersedu-sedu bagai tak berpenghabisan.
Sesudah melalui perjuangan batin yang amat berat untuk melampaui kata itu, Abah Latif akan berlama-lama lagi macet lidahnya mengucapkan " wa iyyaka nasta''in" .
Banyak di antara jamaah yang turut menangis, bahkan terkadang ada satu dua yang lantas ambruk ke lantai atau meraung-raung.
"Hidup manusia harus berpijak, sebagaimana setiap pohon harus berakar," berkata Abah Latif seusai wirid bersama, " Mengucapkan kata-kata itu dalam Al-fatihah pun harus ada akar dan pijakannya yang nyata dalam kehidupan. 'Harus' di situ titik beratnya bukan sebagai aturan, melainkan memang demikianlah hakikat alam, di mana manusia tak bisa berada dan berlaku selain di dalam hakikat itu."
"Astaghfirulloh, astaghfirulloh..," gemeremang mulut para santri.
" Jadi, anak-anakku," beliau melanjutkan, " apa akar dan pijakan kita dalam mengucapkan kepada Alloh ..iyyaka na'budu?"
"Bukankah tak ada salahnya mengucapkan sesuatu yang toh baik dan merupakan bimbingan Alloh itu sendiri, Abah?" bertanya seorang santri.
"Kita tidak boleh mengucapkan kata, Nak, kita hanya boleh mengucapkan kehidupan."
"Belum jelas benar bagiku, Abah?"
" Kita dilarang mengucapkan kekosongan, kita hanya diperkenankan
mengucapkan kenyataan."
"Astaghfirulloh, astaghfirulloh..," geremang mulut para santri.
Dan Abah Latif meneruskan, " Sekarang ini kita mungkin sudah pantas mengucapkan iyyaka na'budu.KepadaMu aku menyembah.Tetapi kaum Muslimin masih belum memiliki suatu kondisi keumatan untuk layak berkata kepadaMu kami menyembah, na'budu."
"Al-Fatihah haruslah mencerminkan proses dan tahapan pencapaian sejarah kita sebagai diri pribadi serta kita sebagai ummatan wahidah.Ketika sampai di kalimat na'budu, tingkat yang harus kita telah capai lebih dari abdullah, yakni khalifatulloh.Suatu maqom yang dipersyarati oleh kebersamaan kamu muslim dalam menyembah Alloh di mana penyembahan itu diterjemahkan ke dalam setiap bidang kehidupan.Mengucapkan iyyaka na'budu dalam sholat mustilah memiliki akar dan pijakan di mana kita kaum muslim telah membawa urusan rumah tangga, urusan perniagaan, urusan sosial dan politik serta segala urusan lain untuk menyembah hanya kepada Alloh.Maka anak-anakku, betapa mungkin dalam keadaan kita dewasa ini lidah kita tidak kelu dan airmata tak bercucuran tatkala harus mengucapan kata-kata itu?"
"Astaghfirulloh, astaghfirulloh..," gemeremang para santri.
"Al-fatihah hanya pantas diucapkan apabila kita telah saling menjadi khalifatulloh di dalam berbagai hubungan kehidupan.Tangis kita akan sungguh-sungguh tak tak berpenghabisan karena dengan mengucapkan wa iyyaka nasta'in, kita telah secara terang-terangan menipu Tuhan.Kita berbohong kepada-Nya berpuluh-puluh kali dalam sehari.Kita nyatakan bahwa kita meminta pertolongan hanya kepada Alloh, padahal dalam sangat banyak hal kita lebih banyak bergantung kepada kekuatan, kekuasaan dan mekanisme yang pada hakikatnya melawan Alloh."
Astaghfirulloh, astaghfirulloh..," geremang mulut para santri.
"Anak-anakku, pergilah masuk ke dalam dirimu sendiri, telusurilah perbuatan-perbuatanmu sendiri, masuklah ke urusan-urusan manusia di sekitarmu, pergilah ke pasar, ke kantor-kantor, ke panggung-panggung dunia yang luas: tekunilah, temukanlah salah benarnya ucapan-ucapanku kepadamu.Kemudian peliharalah kepekaan dan kesanggupan untuk tetap bisa menangis.Karena alhamdulillah, seandainya sampai akhir hidup kita hanya diperkenankan untuk menangis karena keadaan-keadaan itu : airmata saja pun sanggup mengantarkan kita kepada-Nya."
(Emha Ainun Nadjib/"Seribu Masjid Satu Jumlahnya, Tahajjud cinta seorang hamba"/Mizan/1995/PmBNetDok)
Minggu, 13 Juli 2008
JANGAN ULANGI : BLUNDER BOROBUDUR !
Borobudur tidak terpilih sebagai salah satu keajaiban dunia yang baru. Sebagian fihak berkomentar, musibah ini akan berdampak dengan menurunnya kunjungan wisatatawan manca negara ke candi Buddha monumental itu. Sementara artikel Saratri Wilonoyudho (Kompas Jawa Tengah, 11/7/2007) menyebut bencana itu akibat dari kuatnya pengaruh politik bisnis pariwisata internasional, di mana seolah di luar sana ada kartel atau mafia yang kompak dan beramai-ramai memusuhi diri kita.
Sebenarnya musibah itu terjadi karena pemerintah dan dunia industri pariwisata kita yang gagap teknologi dan telat mikir. Kesalahan fatal itu membuat bangsa besar yang berpenduduk lebih dari 200 juta itu ibarat orang bisu di tataran global. Kita kalah vokal dibanding Brazil atau bahkan negara kecil berpenduduk 7 juta, Jordania. Situs bersejarah mereka kini menjadi terpilih di antara tujuh kejaiban dunia yang baru tersebut.
Menengok ke belakang, ide membuat daftar tujuh keajaiban dunia dirintis oleh Philon, petualang dan matematikawan asal Bysantium, 150 tahun sebelum kelahiran Jesus Kristus. Hasil pengamatan dalam perjalanannya saat itu telah ia tuliskan dalam makalah singkat De Septem Orbis Spectaculis atau Tujuh Keajaiban Dunia. Antara lain ia pilih Piramid Besar Cheops di Giza (Mesir), Taman Gantung Babilonia (Irak), Patung Zeus di Olimpia (Yunani), Candi Diana di Ephesus (Turki), Makam Raja Mausolus di Halikarnasus (Turki), Kolosus Rhodes di Laut Aegea dan Mercu Suar Pharos di Aleksandria (Mesir). Satu-satunya situs dalam daftarnya yang masih lestari hingga kini hanya Piramid Besar di Mesir.
Di era Internet ini, ide Philon mengilhami Bernard Weber asal Swiss, untuk melakukan hal yang sama. Penjelajah alam, pembuat film dan kurator museum itu meluncurkan gagasannya tahun 1999. Ia mendirikan lembaga nirlaba The New7Wonders Foundation guna mengajak warga dunia bekerja sama menyelamatkan alam dan warisan budaya buatan manusia. Warisan sejarah budaya yang terancam rusak atau hancur, menurutnya, berpotensi terselamatkan apabila keadaannya dipublikasikan secara meluas melalui media cetak, TV, Internet, sampai buku sehingga menjadi perhatian warga dunia. Tentang proyeknya tersebut, seperti dikutip Newsweek (31/7/2006) ia mengatakan bahwa tujuh keajaiban dunia yang lama hanya dipilih satu orang. “Di alam yang demokratis dewasa ini harus terbuka peluang bagi setiap orang untuk aktif berperanserta dalam menciptakan pengetahuan bersama,” tuturnya.
Ide Weber disambut antusias di Brazil. Pemerintahnya, didukung swasta, segera meluncurkan kampanye Vote no Cristo secara besar-besaran, mengajak warga Brazil memilih Patung Jesus Sang Penebus di Gunung Corcovado di Rio de Janeiro, yang merupakan landmark negaranya. Untuk itu warga dibebaskan dari biaya telepon untuk ikut memilih. Pesan-pesan singkat (SMS) berbunyi “Kirim ke 4916, pilih Jesus Sang Penebus, dan gratis” membanjiri telepon seluler warga Brazil. Bahkan sampai karcis bis kota, iklan-iklan hingga reality show di televisi yang didukung artis-artis Brazil serempak berisi ajakan guna mengajak warga negeri samba itu untuk ikut berperanserta.
Sementara di Jordania, kota kuno Petra dikampanyekan dengan melibatkan Ratu Rania Al-Abdullah. Kampanye yang gilang-gemilang. Kita tahu, Jordania senyatanya hanya berpenduduk di bawah 7 juta orang. Tetapi objek bersejarah yang terletak di Lembah Musa, di masa lalu merupakan pusat perdagangan rempah-rempah yang melibatkan pedagang dari Cina, Mesir,Yunani dan India (boleh jadi asal rempah-rempahnya dari Indonesia !), akhirnya memperoleh suara melebihi 14 juta suara.
Kita bertanya : dalam hiruk-pikuk jajak pendapat secara internasional itu, yang diluncurkan Bernard Weber sejak 2001, di mana suara kita ? Di mana pula sepak terjang atau prakarsa pemerintah, juga dunia industri pariwisata kita selama ini ? Memang jajak pendapat itu tidak sepi dari kritik. Badan PBB, UNESCO, menyatakan tidak punya kaitan dengan prakarsa swasta tersebut. Hasil yang diumumkan di Lisabon Portugal tanggal 07-07-07 yang lalu disebutnya "hanya cerminan opini mereka yang memiliki akses terhadap Internet.”
Pendapat PBB itu mungkin kita setujui, boleh jadi sebagai sekadar pengobat ketersinggungan atau rasa kecewa berat kita karena Candi Borobudur tidak termasuk dalam daftar baru tersebut. Tetapi kalau kita sendiri selama ini tidak pernah melakukan upaya apa-apa, apa kita berhak untuk marah-marah dan lalu mengkambing hitamkan fihak lain sebagai penyebabnya ? Padahal jajak pendapat itu diklaim diikuti 100 juta suara. Ketika terpilih 21 finalis, Candi Borobudur juga tidak termasuk di dalamnya.
Musibah Borobudur itu senyatanya hanya menunjukkan ke-gaptek-an kita. Mungkin kita masih buta atau bahkan memandang rendah kedigdayaan Internet yang oleh “nabi digital” Nicholas Negroponte dari MIT didaulat sebagai gempa bumi berskala 10,5 Richter yang mengguncang peradaban umat manusia. Mungkin kita sudah lupa bahwa kejatuhan rezim Orde Baru di tahun 1998 tidak lain juga akibat Internet, di mana gerakan mahasiswa se-Indonesia mampu saling berkoordinasi melalui email untuk melakukan aksi bersama secara serempak.
Nasi memang sudah jadi bubur untuk Borobudur. Tetapi merujuk pendapat yang muncul, saya jadi pesimistis apakah bangsa Indonesia mampu tidak seperti keledai yang suka mengulangi kesalahan serupa. Karena The New7Wonders Foundation sekarang ini (!) sudah pula meluncurkan jajak pendapat melalui Internet, di situsnya http://www.natural7wonders.com/, untuk memilih tujuh keajaiban alam yang baru. Jajak pendapat berlangsung hingga tahun depan, 8 Agustus 2008 (08-08-08). Di mana suara Anda, pemerintah kita dan dunia industri pariwisata Indonesia ?
kunjungi situs ini untuk tahu lebih banyak dan cara mudahnya mengikuti polling ituhttp://7indonesia.blogspot.com/
Bambang Haryanto, praktisi komunikasi di Internet. Tinggal di Wonogiri.